Skinpress Rss

Kamis, 30 Desember 2010

Siti Fadilah Supari Bilang Bahwa "Flu Burung adalah Man-Made Desease"

0

Indonesia, negara yang mudah dipengaruhi dengan perintah-perintah negara barat, namun pernyataan itu tidak selalu benar. Ada seorang wanita yang berasal dari Surakarta ini menegaskan bahwa kita harus membangkang apa perintah mereka, khususnya dari hal perintah farmasi Internasional, siapakah dia? ialah Siti Fadilah Supari (Menkes s/d 2009), mari kita liat biografinya


Biografi



Lahir: Surakarta , 6 November 1949
Pekerjaan: Dosen,Dokter,Menkes
Suami: Muhammad Supari
Masa Jabatan Menkes: 21 Oktober 2004- 22 Oktober 2009
Pendidikan : UGM (S1/1972), UI (S2/S3/1996)


Ia Pun Bikin Getar WHO, PBB, dan AS




Dengan adanya buku ''Saatnya Dunia Berubah!Tangan Tuhan Dibalik Virus Flu Burung (2008)'' dengan penulis ia sendiri, dia berhasil menguak konspirasi AS dan WHO karena kedua pihak itu telah mengembangkan senjata dan membuat virus. Dengan adanya Virus dan senjata biokimia, negara adikuasa seperti AS dan Eropa dapat menggunakan kesempatan dalam kesempitan pada penyebaran virus H5N1 ''Flu Burung''. Uniknya, ia pun juga menuai protes dengan petinggi-petinggi WHO.

Ia pun juga curiga dengan adanya saat Indonesia dilanda virus flu burung 2005 silam ia kelabakan. Obat tamiflu, namun aneh, obat tersebut justru diborong negara-negara maju yang tak terkena kasus virus flu burung sama sekali . Ditengah upayanya mencari obat flu burung, dengan alasan penentuan diagnosis, WHO melalui WHO Collaborating Center (WHO CC) di Hongkong, dan perintah itu diikuti Fadilah. Menkes ini juga meminta laboratorium litbangkes melakukan penelitian hasilnya ternyata sama, tapi mengapa WHO CC meminta sampel untuk dikirim ke Hongkong?, ternyata mereka menyolong virus itu untuk diperjualbelikan
sebagai vaksin-vaksin, ia pun marah dan terus mengejar WHO CC untuk mengembalikan 58 virus asal Indonesia yang konon telah disimpan di Bio Health Security, sebuah lembaga penelitian senjata biologi pentagon.



What She Did And What She Shouts For


Ia pun menyatakan mereka telah mencari keuntungan dari penyebaran flu burung (H5N1) dengan menjual vaksin ke negara kita sendiri. Situs Berita Australia yang bernama The Age mengutip buku Fadillah dengan mengatakan Pemerintah AS dan WHO berkonspirasi mengembangkan senjata biologi dari penyebaran virus H5N1, Fadillah berkata

''Kegerahan itu saya tak tanggapi, kalau mereka gerah ya monggo nawon , betul apa enggak, mari kita buktikan bukan saja yang bikin gerah, tetapi juga kelaparan dan kemiskinan, negara-negara maju menindas kita! lewat WTO, Freeport, dan lain-lain. Coba kalau tidak ada, kita sudah kaya!''-Siti Fadilah Supari-

Dan seorang eks-Menkes ini juga mengedarkan edisi perdana bukunya dicetak masing-masing 1000 eksemplar dengan cetakan Indonesia/Inggris dengan total stock buku sebanyak 2000 eksemplar.Dia pun juga menyiapkan ulasan nya dalam jilid kedua.

''Saya sedang menulis jilid kedua, di dalam buku itu saya akan beberkan semua bagaimana pengalaman saya mengirimkan 58 virus, tetapi saya dikirimkan virus yang sudah berubah dalam bentuk kelontongan virus yang saya kirimkan dari Indonesia diubah-ubah pemerintahan George Bush''-Siti Fadilah Supari-

Siti Fadilah pun enggan berkomentar dengan pak SBY yang memerintahkan untuk menyatakan ''banned'' untuk bukunya dan menariknya dari peredaran , dan ia pun menjawab di jumpa pers

'' Bukunya sudah habis, yang bahasa Indonesia sebagian, sebagian nya lagi, sekitar 500 buku saya bagi-bagikan gratis dan sebagian dijual di toko buku, yang bahasa Inggris Dijual''
-Siti Fadilah Supari-


Apresiasi dam Komentar Dari Media

(You Wanna Piece To Me USA?Bring it On!)

Dengan adanya kabar bahwa AS akan menjanjikan imbalan militer berupa senjata berat dan tank jika Pemerintah Indonesia bersedia untuk menarik buku dari peredaran dan mengubah kebijakan pemerintah AS dan WHO .

Majalah Economist London telah mengapresiasikan Fadilah sebagai contoh tokoh pendobrak yang memulai revolusi dalam menyelamatkan dunia dari dampak flu burung.
''Menteri Kesehatan Indonesia itu telah memilih senjata yang terbukti lebih berguna daripada vaksin terbaik dunia saat ini dalam menanggulangi ancaman virus flu burung, yaitu transparansi''-The Economist Magazine-

It Concludes


Saya pun salut dengan eks-Menkes ini, ia pun tak pernah menyerah untuk menguak kebenaran dan menghapuskan persekongkolan negara-negara maju untuk menghancurkan dunia melalui virus ini, to me ''She Is a Real Left Thinker''.

0 komentar:

Posting Komentar